Total Tayangan Halaman

Jumat, 11 Maret 2011

Kartini dan Sastra

Kartini dan Sastra
Oleh: Dede Jalaludin El-Kamil
Diamlah djangan mengaduh, djangan mengeluh, djangan meratap. Mendo’a itu jang kukehendaki, mendo’a belaka tiada terputus-putusnya, moga-moga kami tetap seperti dahulu; periang dan pertjaja apa djuapun gerakan akan menimpa diri kami dikemudian hari, djangan berputus asa, dan djangan menyesali untung, djanganlah hilang kepertjajahan hidup. Kesengsaraan itu membawa nikmat. Tidak ada jang terdjadi berlawanan dengan rasa kasih.
Jang hari ini terasa terkutuk, besoknja ternjata rahmat cobaan itu adalah pendidikan tuhan!
Surat kartini kepada njonja Abendanon pada 4 djuli 1903
Pada masa nenek moyang kita dijajah Belanda selama ratusan tahun dulu, telah banyak wanita-wanita pejuang kemerdekaan yang lahir. Sebut saja Cut Nyak Dien, Cut Nyak Meutia, Laksamana Malahayati, Nyi Ageng Serang, Dewi Sartika, Nyi Ahmad Dahlan dan lainnya. Mereka berjuang di daerah, pada waktu, dan dengan cara yang berbeda-beda, demi kemerdekaan dan kejayaan bangsa ini. Ada yang berjuang dengan mengangkat senjata, ada yang melalui pendidikan, ada juga yang melalui organisasi maupun cara lainnya.
Peringatan hari Kartini sebagai momen mengenang perjuangan kebangkitan kaum perempuan yang tidak lepas dari kebangkitan bangsa Indonesia disamping itu juga untuk mendorong peran serta perempuan dalam kepedulian sosial, bagi kaum perempuan hari kartini merupakan hari yang bersejarah. Dan perlu diketahui bahwa peran perempuan dalam kehidupan saat ini cukup penting.
Dibalik tulisan “Habis Gelap Terbitlah Terang” ini bermulia Ketika Kartini berkunjung kerumah pamannya Saat itu sedang berlangsung pengajian bulan khusus untuk anggota keluarga. Kartini ikut mendengarkan pengajian bersama Raden Ayu dari balik Khitab (tabir). Kartini tertarik kepada materi yang sedang diberikan, tafsir Al Fatihah, oleh Kyai Saleh Darat, ulama besar yang sering memberikan pengajian di beberapa kabupaten di sepanjang pesisir utara. Setelah selesai pengajian, Kartini mendesak pamannya agar bersedia untuk menemaninya untuk menemui Kyai Saleh Darat.
Tertegun sang Kyai mendengar pertanyaan Kartini yang diajukan secara diplomatis. Kyai Saleh Darat paham betul akan maksud pertanyaan yang diajukan Kartini karena sebelumnya pernah terlintas dalam pikirannya. Singkat cerita tergugahlah sang Kyai untuk menterjemahkan Al Qur’an ke dalam bahasa Jawa. Dan ketika hari pernikahan Kartini tiba, Kyai Saleh Darat memberikan kepadanya terjemahan Al Qur’an juz pertama. Mulailah Kartini mempelajari Al Qur’an. Tapi sayang sebelum terjemahan itu rampung, Kyai Saleh Darat berpulang ke rahmatullah.
(Minadzdzulumaati Ilaan Nuur), yang bermakna “Dia mengeluarkan mereka dari zaman kegelapan kepada Cahaya “Akan lebih banyak lagi yang saya kerjakan untuk bangsa ini bila saya ada di samping seseorang laki-laki yang cakap, yang saya hormati, yang mencintai rakyat rendah sebagai saya juga. Lebih banyak, kata saya, daripada yang dapat kami usahakan sebagai perempuan yang berdiri sendiri“[Habis Gelap Terbitlah Terang)
Dari goresan tangan dan semangat kartini tersebut maka menumbuhkan ide-ide dari beberapa penulis atau novelis
Dari beberapa banyak karya sastra yang menceritakan semangat perjuangan tentang hidup seorang perempuan terhadap imipan maupun perlawanan masih sedikit diantara judul novel atau karya sastra lain yang menceritakan semangat perjuangan seorang perempuan diantaranya novel Laskar Pelangi yang menceritakan sosok Ical sebagai pemeran utama dalam novel tersebut. Tetapi disana terdapat tokoh Ibu guru, namanya Muslimah, dinovel tersebut sosok Bu Muslimah sangat pening, karena motivator, yang memberikan dorongan semangat agar tetap semangat belajar walaupun distuasi sulit dan disekolah yang memang dapat dikatakan tidak layak dinamakan tempat belajar. Akan tetapi melalui motivasi yang diberikan Bu Muslimah tersebut Sang Laskar Pelangi bisa meraih mimpinya yang dituangkan dalam novel keduanya yang berjudul Sang Pemimpi karya Andera Hirata begitupula novel yang bergenre religi berjudul Perempuan Berkalung Sorban dan Menembus Impian buah karya Abidah El-Khalieqy, dari kedua karyanya tersimpan makna semangat seorang pejuang perempuan yakni RA. Kartini yang dituangkan dalam sebuah karya fiksi.
Lihatlah seperti novel yang berjudul Perempuan Berkalung Sorban dimana seorang anak yang bernama Nisa ditentang oleh ayahnya sang adiraja untuk melanjukan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, karena satu hal dia seorang perempuan. Tetapi dengan semangat dan Perjuangannya akhirnya sang ayah lunak juga terhadap keinginan sang anak untuk mendapatkan semua itu Nisa dalam tokoh tersebut mampu berjuang keras. Begitu juga dengan novel Menembus Impian dan cerita pendek yang berjudul “Aku Tak Sehebat Kartini”. Menceritakan tentang sosok perempuan yang ingin meraih mimpinya dengan kerja keras dan semangat RA. Kartini yang ada dalam dirinya maka mimpinya terwujud. Dari sini jelaslah bahwa para wanita sesuai fakta sejarah tidak ikut serta membentuk pasukan militer seperti yang dilakukan kaum lelaki di medan perang. Dan secara hukum mereka tidak diwajibkan memenuhi panggilan perang sebagaimana kaum lelaki.
Hal ini berdasarkan hadits Ummu ‘Athiyah
“Aku ikut berperang bersama Nabi sebanyak tujuh kali aku menggantikan mereka dalam menjaga perbekalan aku buatkaan mereka makanan aku obati mereka yang terluka dan aku menjaga mereka yang sakit.”
Membuat makanan mengobati orang terluka dan menjaga orang sakit adalah pekerjaan yang memang sesuai dengan kodrat wanita. Di masyarakat manapun memang itulah peranan yang seyogyanya di perankan oleh wanita. Dan perlu digarisbawahi keikutsertaan wanita dalam melakukan hal-hal di atas dalam suasana perang hanyalah sunnah tidak wajib.
Jadi, perjuangan seorang Kartini tidak hanya melalui pendidikan dan emansipasi saja akan tetapi melalui sebuah karya sastra juga terbukti dari beberapa surat yang dikirim kepada Stella dan lainnya yang tulisannya tersusun indah mengandung makna. Dalam surat-surat Kartini tertulis pemikiran-pemikirannya tentang kondisi sosial saat itu, terutama tentang kondisi perempuan pribumi
Oleh karenanya, kita memandang perjuangan Kartini bukan hanya sebagai pejuang pendidikan dan emansipasi saja. Akan tetapi, melalui Sastra Kartini menebar semangat berkarya.

Senin, 07 Maret 2011

KH. RADEN MA'MUN NAWAWI


Beliau dilahirkan di kampung Cibogo pada hari Kamis bulan Jumadil Akhir 1334 H/1915 M. pada usia 13 tahun beliau tamat sekolah dengan hasil diploma satu. pada usia 15 tahun beliau melanjutkan pesantren ke sempur plered sampai 7 tahun.kemudian dilanjutkan ke Mekkah Musyarofah selama 2 tahun. Selama di Mekkah beliau berguru pada lebih dari 13 Muallif, di antaranya Sayyid Alwi Al-Maliki dan Mama KH. Mukhtar Athorid Al-Bogori. sekembalinya dari Mekkah beliau melanjutkan studinya ke Jawa ( usia 24 tahun) di Jombang Kediri di bawah asuhan Hadrotus Syaikh Hasyim Asy'ari, kemudian ke Syaekh Ihsan Jampes dan yang lainnya selama setahun.
Beliau belajar falak ke Habib Utsman Jakarta,Termas Jatim dan Mualif Kitab Sullamunnayyiroin.

Pada usia 25 tahun muqim di kampung Maja Pandeglang selama 2 tahun.Kemudian kembali ke Kampung asal Cibogo Cibarusah pada tahun 1359 H/1940 M mendirikan Pondok Pesantren Al-Baqiyatussholihat tepatnya pada bulan Rajab 1359 H.
Beliau wafat pada malam Jum'at 26 Muharram 1395 H jam 01.15 bertepatan tanggal 7 Februari 1975 M di Cibogo pada usia 61 tahun.

Peninggalan beliau adalah Pondok Pesantren yang saat ini diteruskan oleh putranya KH.Jamaludin Nawawi. beliau juga meninggalkan karya-karya tulis di antaranya At-Taisir Fi Ilmi Falak, Bahjatul Wudhuh,Manasik Haji, Khutbah JUm'at,Kasyful Humum, Majmu'atu da'wat, Risalah Zakat, syair qiyamat, Risalah Syurbuddukhon dll.

Pada masa perang kemerdekaan beliau juga mengadakan pelatihan militer santri Hizbullah di Cibarusah yang kemudian di kirim ke Bekasi untuk menghadapi tentara sekutu secara frontal di bawah komandan yang juga temen seperjuangannya yang dikenal sebagai macan dari Bekasi yaitu KH.Nur'Ali yang baru-baru ini mendapatkan gelar pahlawan nasional.
(baca sedikit)
Beliau dilahirkan di kampung Cibogo pada hari Kamis bulan Jumadil Akhir 1334 H/1915 M. pada usia 13 tahun beliau tamat sekolah dengan hasil diploma satu. pada usia 15 tahun beliau melanjutkan pesantren ke sempur plered sampai 7 tahun.kemudian dilanjutkan ke Mekkah Musyarofah selama 2 tahun. Selama di Mekkah beliau berguru pada lebih dari 13 Muallif, di antaranya Sayyid Alwi Al-Maliki dan Mama KH. Mukhtar Athorid Al-Bogori. sekembalinya dari Mekkah beliau melanjutkan studinya ke Jawa ( usia 24... (baca lebih banyak)

Senin, 07 Februari 2011

KH. M. Moenauwir Krapyak Sang Qur'ani

KH. Moehamad Moenauwir adalah putra kedua dari delapan bersaudara, yang dilahirkan dikampung Kauman kodya Yogyakarta, dari pasangan KH. Abdullah Rosyad bin KH. Hasan Bashori atau Kasan Besari dengan Ibu Khodijah.
Dari dulu KH. Abdullah Rosyad dan kakeknyaKH. Hasan Baseri mempunyai cita-cita yang sama yaitu agar dapat hapal Al-Qur’an bil ghoib. Keduanya sudah berusaha sekuat tenaga dengan melakukan riadhoh dan mujahadah namun, cita-cita keduanya tidak tercaapai. Dalam riadloh dan mujahadah yang dijalaninya keduanya mendpatkan ilham yang sama, bahwa yang akan dianugrahi hafal Al-Qur’an adalah keturunannya (anak cucuknya.)
Hal tersebut menjadi kenyataan setelah lahirnya seorang anak laki-laki yang diberi nama Muhammad Moenauwir bin Abdullah Rosyad. Pada dirinya terdapat tanda-tanda tersebut. Terutama menginjak usia muda dalam hal menghafal Al-Qur’an dalam setiap kesempatan mengetahui akan bakat dan minat yang ada pada diri sang putra dalam belajar Al-Qur’an.
KH. Abdullah Rosyad tidak bosan-bosan memberikan dorongan dan semangat. Sehingga pada suatu hari sang ayah menjajinkan sebesar Rp 150, jika dalam tempo satu minggu dapat menghatamkan Al-Qur’an satu kali dan ternyata sang putra dapat menjalankan dengan baik dan tepat waktu.
Meskipun tanpa hadiah lagi Moenauwir muda terus terus menghatamkan Al-Qur’an sampai berulang-ulang tanpa rasa bosan. Kehandalan dalam menekuni Al-Qur’an ini terlihat ketika masih mondok di bagkalan (KH. Kholil). KH. Kholil sendiri mengakui kehandalan Moenauwir dalam membaca Al-Qur’an ketika baru berusia 10 tahun. Dia dipercaya menjadi imam shalat dengan dimakmumi oleh KH. Kholil dan para santrinya.
Pendidikan kh Moenauwir
Dalam menuntut ilmu agama, KH. Muhammad Moenawar tidak hanya sekedar mempelajari ilmu Al-Qur’an dan menghafalnya saja. Akan tetapi beliau juga telah mempelajari ilmu-ilmu lain dari para kiyai terkemuka saat itu setelah belajar pada ulama-ulama tersebtu pada, Tahun 1888 KH. Muhammad Moenauwir meneruskan belajar di Arab Saudi dan Madinah di kedua kota ini, KH Muhammad Moenauwir menetap dan belajar , kurang lebih selama 21 Tahun. Dan selama 16 Tahun di Mekah KH. Muhammad Moenawar mengkhususkan belajar pada bidang Al-Qur’an dan cabang-cabangnya diantara para guru beliau adalah Syekh Abdul Hasan Sanqoro Syekh Syabrini dll.
Selain berhasil menghapal Al-Qur’an dengan lanyah KH. Muhammad Moenauwir juga behasil menghafalkan Al-Qur’an dengan Qira’ah Sab’ah, sehingga beliau memperoleh sanad Muttawatir dan sampai kepada Nabi Muhammad SAW.
Hal tersebut dilakukan oleh KH Moenauwir semata-mata untuk menguji tingkat keberhasilan (kelanyahannya) dalam menghafal Al-Qur’an yang tidak semua orang bisa melakukannay semua ini. Semua keberhasilan beliau tersebut tidak terlepas dari usaha dan doa kedua orang tua serta kakeknya. Setelah 16 Tahun tinggal di Mekah dan berhasil menguasai Al-Qur’an dan cabang-cabangnya, lalu KH. Muhammad Moenauwir pergi ke Madinah di kota ini beliau tinggal selama 5 tahun dan belajar ilmu-ilmyu syartiat seperti Tauhid Fiqih dan Bahasa beserta cabang-cabang ilmu lainnya. Setelah bermukim di arab saudi KH Muhammad Moenauwir kembali ke Indonesia dan langsung menuju kampung halamannya yakni kauman yogyakarta. Disini beliau menyelanggarakan pengajian Al-Qur’an yang ditempatkan disebuah langgar kecil milik beliau.
Merintis berdirinya pondok pesantren
Kedalaman ilmu yang dimiliki KH. Moenauwir baik masih tinggal dimakkah maupun setelah tinggal dikampung halamannya dan sudah tertlihat keberhasilan dalam pengalamnnya menjadi daya tarik tersendiri seorang kiyai besar Gedongan Cirebon yang bernama KH. Said, beliau sangat kagum pada KH. M. Moenauwir, oleh karena itulah, KH. Said memberikan saran kepada KH. Moenauwir agar mengembangkan ilmunya ditempat yang lebih luas lagi dari pada dikampungnya, yakni mendirikan pesantren.
Setelah mempertimbangkan secara cermat dan berniat sungguh-sungguh untuk pindah KH. M. Moenauwir menemukan sebuah tempat yang dinilai strategis untuk mendirikan pesantren yakni krapyak beliau membeli tanah tersebut dengan uang amal dari KH. Said.
Demikian pada akhir tahun 1909 M KH. M Moenauwir merintis berdirinya pondok pesantren yang kemudian dikenal pondok pesantren krapyak Yogyakarta
Kepribadian KH. Moenauwir
Demikian juga KH. Moenauwir , beliau merupakansatu sosok pribadi seorang muslim yang berhasil dalam menempuh hidupnya didunia dengan menandukan unsur ibadah dan akhlak secara istiqomah.selain istiqomah mengajarkan Al-Qur’an pada siang hari sebagai amal kesehariannya, setiap ba’da ashar, subuh, bepergian dan waktu dirumah selalu mewiridkan Al-Quran beliau selalu menghatamkan Al-quran satukali dalam satu minggu.
Muru’ah dan Qona’ah
Amaliyah keseharian KH. M Moenauwir yang biasa dikerjakan adalah tidak pernah membuka tutup kepala, dalam berpakaian beliau selalu berpakaian sederhana. Pergaulan KH. M. Moenauwir terhadap santri-santri selain dilakukan dengan dilibatkan mereka secara langsung baik urusan rumah tangga, maupun dalam urusan pribadi dan tidak formal.
KH. M Moenauwir wafat
Tanggal 11 Jumadil Akhir 1360H atau 6 Juli 1942 M bertepatan dengan hari jum’at KH. M Moenauwir menghembuskan nafas terakhir. Kurang lebih 33 tahun mengasuh pondok pesantren, KH. M. Moenauwir meninggalkan pondok pesantren yang merupkan tonggak pemisah suasana dareah krapyak, maka tidak mengherankanapabila para petakziyah datang tanpa henti dan sekaligus melaksanakan shalat ghaib secara bergantian.
Pada hari wafat KH. M. Moenaeir, jalanpun penuh sesak dengan petakziyah yang datang dari berbahgai daerah dan golongan, jenazah beliau diantar oleh petakziyah kurang lebih sepanjang 2 KM, mulai Krapyak hingga Makbaroh Beliau (Dongkelan).

SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI (SNMPTN) TAHUN 2011 JALUR UJIAN TERTULIS/KETERAMPILAN
Pendaftaran SNMPTN 2011 jalur ujian tertulis dan/atau keterampilan dapat dilakukan secara online melalui laman (website) : http://ujian.snmptn.ac.id.
I. PERSYARATAN DAN KETENTUAN
A. Seleksi
1. Lulus Ujian Nasional SMA/MA/SMK/MAK atau yang setara tahun 2009, 2010, dan 2011. Bagi lulusan tahun 2009 dan 2010, memiliki ijazah SMA/MA/SMK/MAK atau yang setara dan bagi lulusan tahun 2011 telah memiliki Surat Keterangan Lulus (SKL) dari Kepala Sekolah yang dilengkapi dengan pasfoto yang bersangkutan dan dicap.
2. Memiliki kesehatan yang memadai, sehingga tidak mengganggu kelancaran proses pembelajaran di perguruan tinggi.
3. Tidak buta warna bagi program studi tertentu.
B. Penerimaan
Lulus Ujian Nasional, lulus ujian tertulis dan atau keterampilan SNMPTN 2011, sehat, dan memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh masing-masing PTN penerima.

II. CARA PENDAFTARAN UJIAN TERTULIS DAN ATAU KETERAMPILAN
Pendaftaran SNMPTN jalur ujian tertulis dan/atau keterampilan dilakukan oleh calon peserta secara online melalui internet dari manapun.

III. LINTAS WILAYAH
Peserta ujian dapat memilih Program Studi di setiap PTN di luar wilayah tempat peserta mengikuti ujian. Tempat ujian tidak merupakan kriteria penerimaan, sehingga peserta ujian tidak harus mengikuti ujian di tempat Program Studi atau Perguruan Tinggi Negeri yang menjadi pilihannya. Peserta dapat memilih lokasi ujian yang dikehendaki.

IV. JENIS UJIAN
1. Ujian Tertulis
a. Tes Potensi Akademik (TPA)
b. Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP):
i. Tes Bidang Studi Dasar terdiri atas mata ujian Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
ii. Tes Bidang Studi IPA terdiri atas mata ujian Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika.
iii. Tes Bidang Studi IPS terdiri atas mata ujian Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi.
2. Ujian Keterampilan untuk program studi di bidang ilmu keolahragaan dan/atau kesenian.

PENYELENGGARAAN UJIAN KETERAMPILAN UNTUK PROGRAM STUDI OLAH RAGA DAN SENI
Peserta ujian yang memilih program studi Keolahragaan dan/atau Kesenian diwajibkan mengikuti Ujian Keterampilan yang dilaksanakan dua hari setelah pelaksanaan ujian tertulis. Peserta Ujian Keterampilan dapat mengikuti ujian di perguruan tinggi negeri (PTN) yang memiliki program studi yang mempersyaratkan Ujian Keterampilan sesuai dengan pilihan peserta atau PTN terdekat dari tempat pendaftaran peserta yang memiliki program studi yang mempersyaratkan Ujian Keterampilan sesuai dengan pilihan peserta. Program studi penyelenggara secara lengkap dapat dilihat pada Daftar Program studi di laman (website) SNMPTN 2011.


JADWAL PENDAFTARAN DAN UJIAN
0. Pendaftaran : 2 - 24 Mei 2011
1. Ujian Tertulis
Selasa, 31 Mei 2011 : Tes Potensi Akademik
Tes Bidang Studi Dasar

Rabu, 1 Juni 2011 : Tes Bidang Studi IPA
Tes Bidang Studi IPS
2. Ujian Keterampilan
Ujian Keterampilan dilaksanakan pada tanggal 3 dan 4 Juni 2011.

PEMBOBOTAN HASIL UJIAN
. Program Studi yang tidak mengadakan Ujian Keterampilan, proporsi bobotnya adalah sebagai berikut:
0. Tes Potensi Akademik (TPA) : 30%
1. Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) : 70%
A. Program studi yang mengadakan Ujian Keterampilan, proporsi bobotnya adalah sebagai berikut:
Program studi keolahragaan:
0. Ujian Tulis : 50%
1. Ujian Keterampilan : 50%
Program studi kesenian:
2. Ujian Tulis : 40%
3. Ujian Keterampilan : 60%

PENILAIAN HASIL UJIAN TERTULIS
Penilaian hasil ujian menggunakan ketentuan sebagai berikut:
Jawaban BENAR : + 4
Jawaban SALAH : - 1
Tidak Menjawab : 0

Setiap mata ujian akan dinilai berdasarkan peringkat dengan skala nol sampai seratus sebelum nilai tersebut dijumlahkan dengan nilai mata ujian lainnya. Oleh karena itu, setiap mata ujian harus dikerjakan sebaik mungkin dan tidak ada yang diabaikan.

KELOMPOK UJIAN TERTULIS
Kelompok ujian SNMPTN terbagi menjadi 3 (tiga):
0. Kelompok Ujian IPA
1. Kelompok Ujian IPS
2. Kelompok Ujian IPC
Setiap peserta dapat mengikuti kelompok Ujian IPA, IPS, atau IPC tidak harus sesuai dengan jurusan SMA/MA/SMK/MAK yang bersangkutan.
KELOMPOK PROGRAM STUDI DAN JUMLAH PILIHAN
0. Program Studi yang ada di Perguruan Tinggi Negeri dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Program Studi kelompok IPA dan IPS.
1. Setiap peserta kelompok ujian IPA/IPS dapat memilih sebanyak-banyaknya dua program studi sesuai dengan kelompok ujian yang diikuti.
2. Setiap peserta kelompok ujian IPC dapat memilih tiga program studi dengan catatan sekurang-kurangnya satu program studi kelompok IPA dan satu program studi kelompok IPS.
3. Urutan pilihan Program Studi merupakan prioritas pilihan.
4. Peserta ujian yang memilih hanya satu program studi boleh memilih program studi dari PTN di wilayah mana saja (lintas wilayah).
5. Peserta ujian yang memilih dua program studi atau lebih, salah satu program studi tersebut harus merupakan program studi dari PTN yang berada dalam satu wilayah dengan tempat peserta mengikuti ujian. Pilihan yang lain dapat merupakan program studi dari PTN di luar wilayahnya (lintas wilayah).
6. Daftar program studi, daya tampung tahun 2011, dan jumlah peminat tahun 2010 akan dicantumkan dalam Buku Panduan Peserta yang dapat dilihat di laman (website) http://www.snmptn.ac.id.

BIAYA UJIAN TERTULIS DAN KETERAMPILAN
0. Rp150.000,00 (Seratus lima puluh ribu rupiah) per peserta untuk kelompok IPA atau Kelompok IPS.
1. Rp175.000,00 (Seratus tujuh puluh lima ribu rupiah) per peserta untuk kelompok IPC (IPA + IPS).
2. Rp150.000,- (Seratus lima puluh ribu rupiah) per peserta per ujian keterampilan bagi yang memilih program studi yang mempersyaratkan ujian keterampilan.
3. Biaya tersebut disetor ke Bank Mandiri. Biaya yang sudah disetor tersebut tidak dapat ditarik kembali dengan alasan apapun.

MEKANISME PENDAFTARAN UJIAN TERTULIS DAN ATAU KETERAMPILAN
Pendaftaran online dapat dilakukan dari manapun melalui website http://ujian.snmptn.ac.id dengan tata cara sebagai berikut:
0. Calon peserta membayar biaya ujian mulai tanggal 2 Mei 2011 pukul 08.00 WIB sampai dengan 24 Mei 2011 pukul 12.00 WIB melalui Loket/ATM/Internet Banking Bank Mandiri. Pendaftaran secara online ditutup pada tanggal 24 Mei 2011 pukul 16.00 WIB.
1. Ketika melakukan pembayaran, calon peserta harus memasukkan nomor kartu identitas calon peserta (KTP/SIM/Paspor Indonesia/Kartu Keluarga) dan memilih kelompok ujian yang dikehendaki (IPA/IPS/IPC). Khusus bagi yang menggunakan paspor sebagai identitas diri, pembayaran hanya dapat dilakukan melalui Loket atau Internet Banking.
2. Setelah melakukan pembayaran, calon peserta akan menerima bukti pembayaran yang berisi: (a) Nomor Identitas calon peserta, dan (b) PIN SNMPTN sepanjang 16 karakter.
PERHATIAN: Nomor Identitas dan PIN SNMPTN ini bersifat sangat rahasia, tidak boleh diperlihatkan pada orang lain dan hanya dapat dipergunakan untuk melakukan pendaftaran online satu kali saja. Konsekuensi kelalaian menjaga kerahasiaan informasi tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab calon peserta.
3. Calon peserta melakukan pendaftaran secara online (melalui Internet) dengan mengunjungi website dengan alamat http://ujian.snmptn.ac.id dan memilih menu Pendaftaran. Untuk melakukan pendaftaran secara online, calon peserta harus menyiapkan:
. Bukti pembayaran.
a. Kartu identitas yang dipakai ketika melakukan pembayaran.
b. Fotokopi ijazah/tanda lulus.
c. File pasfoto berwarna ukuran 4 x 6 cm (terbaru), berformat JPG atau PNG, dengan ukuran maksimum 100 KB.
4. Calon peserta harus melakukan Login dengan memasukkan Nomor Identitas dan PIN SNMPTN yang tercantum dalam bukti pembayaran.
5. Calon peserta mengisi borang (formulir) pendaftaran online sesuai dengan petunjuk yang ada secara benar. Semua informasi yang diisikan dalam borang ini harus benar. Kesalahan/kecurangan dalam pengisian borang ini berakibat pembatalan penerimaan di PTN yang dituju.
6. Calon peserta harus menyimpan dan mencetak file Kartu Bukti Pendaftaran online.
7. Calon peserta menandatangani Kartu Bukti Pendaftaran tersebut. Kartu Bukti Pendaftaran yang telah ditandatangani berlaku sebagai Kartu Tanda Peserta SNMPTN 2011. Kartu ini harus disimpan dengan baik dan dibawa ketika mengikuti ujian. Calon peserta telah resmi dinyatakan sebagai peserta ujian SNMPTN 2011.
Tutorial tatacara pendaftaran ujian tertulis dan atau keterampilan dapat diunduh (download) di website dengan alamat http://www.snmptn.ac.id mulai tanggal 25 Januari 2011.

INTEGRASI PROGRAM BIDIK MISI
Pada tahun 2011, Program Bantuan Biaya Pendidikan (Bidik Misi) dari Kementerian Pendidikan Nasional bagi siswa SMA/SMK/MA/MAK diintegrasikan ke dalam pola seleksi SNMPTN. Ketentuan lebih lanjut mengenai program Bidik Misi ini dapat dilihat dalam laman http://bidikmisi.dikti.go.id.
PENGUMUMAN HASIL UJIAN TERTULIS DAN/ATAU KETERAMPILAN
Hasil ujian tertulis dan/atau keterampilan diumumkan di website dengan alamat http://www.snmptn.ac.id yang dapat diakses pada hari Kamis, 30 Juni 2011 mulai pukul 00.00 WIB.

LAMAN (WEBSITE) RESMI DAN ALAMAT PANITIA PELAKSANA
0. Laman (website) resmi SNMPTN 2011 adalah http://www.snmptn.ac.id. Segala informasi mengenai SNMPTN dapat diakses melalui website tersebut.
1. Calon peserta juga dapat memperoleh informasi melalui akun twitter SNMPTN: @snmptn2011
2. Alamat Panitia Pelaksana SNMPTN 2011 adalah Gedung Rektorat IPB lantai 2 Kampus IPB Darmaga, Bogor. Telp/Fax. (0251) 8423068 ; e-mail: panitia@snmptn.ac.id.
3. Informasi dan tata cara pendaftaran dapat ditanyakan melalui HALO SNMPTN 2011 (Call Center) : 0804-1-450-450

LAIN-LAIN
Segala perubahan ketentuan yang berkaitan dengan pelaksanaan SNMPTN 2011 akan diinformasikan melalui laman (website) SNMPTN 2011 dan menjadi bagian dari Pedoman Operasional Baku (POB) SNMPTN 2011.


ALUR PENDAFTARAN UJIAN TERTULIS/KETRAMPILAN

Sabtu, 27 November 2010

Jumat, 19 November 2010

Kamis, 16 September 2010

Berbicara mengenai bahaya lisan memang tidak ada habisnya. Lisan, hanya ada satu di tubuh, tapi betapa besar bahaya yang ditimbulkan olehnya jika sang pemilik tak bisa menjaganya dengan baik. Ada pepatah yang mengatakan “mulutmu adalah harimaumu”, ini menunjukkan betapa bahayanya lisan ketika kita tidak menjaganya, sedangkan pepatah jawa mengatakan ajining diri ono ing lati, yang maknanya bahwa nilai seseorang ada pada lisannya, nilainya akan baik jika lisannya baik, atau sebaliknya.

Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi jaminan surga pada seorang muslim yang dapat menjamin lisannya. Dari Sahal bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa menjamin untukku apa yang ada di antara kedua dagunya (lisan) dan apa yang ada di antara kedua kakinya (kemaluan/farji), maka aku akan menjamin untuknya surga.” (HR. Al-Bukhari)

Salah satu bentuk kejahatan lisan adalah namimah (adu domba). Kata adu domba identik dengan kebencian dan permusuhan. Sebagian dari kita yang mengetahui bahaya namimah mungkin akan mengatakan, “Ah, saya tidak mungkin berbuat demikian…” Tapi jika kita tak benar-benar menjaganya ia bisa mudah tergelincir. Apalagi ketika rasa benci dan hasad (dengki) telah memenuhi hati. Atau meski bisa menjaga lisan dari namimah, akan tetapi tidak kita sadari bahwa terkadang kita terpengaruh oleh namimah yang dilakukan seseorang. Oleh karena itu kita benar-benar harus mengenal apakah itu namimah.

Definisi Namimah

Al-Baghawi rahimahullah menjelaskan bahwa namimah adalah mengutip suatu perkataan dengan tujuan untuk mengadu domba antara seseorang dengan si pembicara. Adapun Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalaani rahimahullah mengatakan bahwa namimah tidak khusus itu saja. Namun intinya adalah membeberkan sesuatu yang tidak suka untuk dibeberkan. Baik yang tidak suka adalah pihak yang dibicarakan atau pihak yang menerima berita, maupun pihak lainnya. Baik yang disebarkan itu berupa perkataan maupun perbuatan. Baik berupa aib ataupun bukan.

Hukum dan Ancaman Syariat Terhadap Pelaku Namimah

Namimah hukumnya haram berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin. Banyak sekali dalil-dalil yang menerangkan haramnya namimah dari Al Qur’an, As Sunnah dan Ijma’. Sebagaimana firman Allah Ta’ala, yang artinya, “Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah.” (QS. Al Qalam: 10-11)
Dalam sebuah hadits marfu’ yang diriwayatkan Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu disebutkan, “Tidak akan masuk surga bagi Al Qattat (tukang adu domba).” (HR. Al Bukhari)

Ibnu Katsir menjelaskan, “Al qattat adalah orang yang menguping (mencuri dengar pembicaraan) tanpa sepengetahuan mereka, lalu ia membawa pembicaraan tersebut kepada orang lain dengan tujuan mengadu domba.”

Perkataan “Tidak akan masuk surga…” sebagaimana disebutkan dalam hadist di atas bukan berarti bahwa pelaku namimah itu kekal di neraka. Maksudnya adalah ia tidak bisa langsung masuk surga. Inilah madzhab Ahlu Sunnah wal Jama’ah untuk tidak mengkafirkan seorang muslim karena dosa besar yang dilakukannya selama ia tidak menghalalkannya (kecuali jika dosa tersebut berstatus kufur akbar semisal mempraktekkan sihir -ed).

Pelaku namimah juga diancam dengan adzab di alam kubur. Ibnu Abbas meriwayatkan, “(suatu hari) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati dua kuburan lalu berkata, lalu bersabda, “Sesungguhnya penghuni kedua kubur ini sedang diadzab. Dan keduanya bukanlah diadzab karena perkara yang berat untuk ditinggalkan. Yang pertama, tidak membersihkan diri dari air kencingnya. Sedang yang kedua, berjalan kesana kemari menyebarkan namimah.” (HR. Al-Bukhari)

Sikap Terhadap Pelaku Namimah

Imam An-Nawawi berkata, “Dan setiap orang yang disampaikan kepadanya perkataan namimah, dikatakan kepadanya: “Fulan telah berkata tentangmu begini begini. Atau melakukan ini dan ini terhadapmu,” maka hendaklah ia melakukan enam perkara berikut:

1. Tidak membenarkan perkataannya. Karena tukang namimah adalah orang fasik.
2. Mencegahnya dari perbuatan tersebut, menasehatinya dan mencela perbuatannya.
3. Membencinya karena Allah, karena ia adalah orang yang dibenci di sisi Allah. Maka wajib membenci orang yang dibenci oleh Allah.
4. Tidak berprasangka buruk kepada saudaranya yang dikomentari negatif oleh pelaku namimah.
5. Tidak memata-matai atau mencari-cari aib saudaranya dikarenakan namimah yang didengarnya.
6. Tidak membiarkan dirinya ikut melakukan namimah tersebut, sedangkan dirinya sendiri melarangnya. Janganlah ia menyebarkan perkataan namimah itu dengan mengatakan, “Fulan telah menyampaikan padaku begini dan begini.” Dengan begitu ia telah menjadi tukang namimah karena ia telah melakukan perkara yang dilarang tersebut.”.

Bukan Termasuk Namimah

Apakah semua bentuk berita tentang perkataan/perbuatan orang dikatakan namimah? Jawabannya, tidak. Bukan termasuk namimah seseorang yang mengabari orang lain tentang apa yang dikatakan tentang dirinya apabila ada unsur maslahat di dalamnya. Hukumnya bisa sunnat atau bahkan wajib bergantung pada situasi dan kondisi. Misalnya, melaporkan pada pemerintah tentang orang yang mau berbuat kerusakan, orang yang mau berbuat aniaya terhadap orang lain, dan lain-lain. An-Nawawi rahimahullah berkata, “Jika ada kepentingan menyampaikan namimah, maka tidak ada halangan menyampaikannya. Misalnya jika ia menyampaikan kepada seseorang bahwa ada orang yang ingin mencelakakannya, atau keluarga atau hartanya.”

Pada kondisi seperti apa menyebarkan berita menjadi tercela? Yaitu ketika ia bertujuan untuk merusak. Adapun bila tujuannya adalah untuk memberi nasehat, mencari kebenaran dan menjauhi/mencegah gangguan maka tidak mengapa. Akan tetapi terkadang sangat sulit untuk membedakan keduanya. Bahkan, meskipun sudah berhati-hati, ada kala niat dalam hati berubah ketika kita melakukannya. Sehingga, bagi yang khawatir adalah lebih baik untuk menahan diri dari menyebarkan berita.

Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata, “Seseorang selayaknya memikirkan apa yang hendak diucapkannya. Dan hendaklah dia membayangkan akibatnya. Jika tampak baginya bahwa ucapannya akan benar-benar mendatangkan kebaikan tanpa menimbulkan unsur kerusakan serta tidak menjerumuskan ke dalam larangan, maka dia boleh mengucapkannya. Jika sebaliknya, maka lebih baik dia diam.”

Bagaimana Melepaskan Diri dari Perbuatan Namimah

Ya ikhwah fillah, janganlah rasa tidak suka atau hasad kita pada seseorang menjadikan kita berlaku jahat dan tidak adil kepadanya, termasuk dalam hal ini adalah namimah. Karena betapa banyak perbuatan namimah yang terjadi karena timbulnya hasad di hati. Lebih dari itu, hendaknya kita tidak memendam hasad (kedengkian) kepada saudara kita sesama muslim. Hasad serta namimah adalah akhlaq tercela yang dibenci Allah karena dapat menimbulkan permusuhan, sedangkan Islam memerintahkan agar kaum muslimin bersaudara dan bersatu bagaikan bangunan yang kokoh.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian saling mendengki, saling membenci, saling bermusuhan, dan janganlah kamu menjual barang serupa yang sedang ditawarkan saudaramu kepada orang lain, dan jadilah kamu hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Muslim)

Berusaha dan bersungguh-sungguhlah untuk menjaga lisan dan menahannya dari perkataan yang tidak berguna, apalagi dari perkataan yang karenanya saudara kita tersakiti dan terdzalimi. Bukankah mulut seorang mukmin tidak akan berkata kecuali yang baik.

Semoga Allah Ta’ala selalu melindungi kita dari kejahatan lisan kita dan tidak memasukkan kita ke dalam golongan manusia yang merugi di akhirat dikarenakan lisan yang tidak terjaga, “Allahumma inni a’uudzubika min syarri sam’ii wa min syarri bashori wa min syarri lisaanii wa min syarri maniyyii.” (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari kejahatan pendengaranku, penglihatanku, lisanku, hatiku dan kejahatan maniku.)

Minggu, 30 Mei 2010


Lebih Akrab dengan Mayada
Sosok akhwat ini kerap muncul di layar kaca dengan melantunkan lagu-lagu shalawat. Akhwat tersebut biasa disapa Maya, 16 tahun, yang nama aslinya adalah Umi Mayada. Namanya meroket sejak ia mengeluarkan album Cahaya Rasul 1 pada tahun 1999, kumpulan shalawat yang di masa silam dinyanyikan oleh Ummu Kultsum, penyanyi legendaris Mesir.

Sejak kecil, anak sulung pasangan H. Adnan Ya’qub Limbong dan Hj. Sunarti Yusuf itu sudah belajar mengaji. Maklum, orangtuanya adalah juara qari dan qariah tingkat nasional. Ayahnya, juara MTQ TVRI/RRI 1986,sementara ibundanya juara MTQ Sulawesi Utara.
Minat Maya dalam berqiraah memang sudah tampak sejak kecil. Setiap kali ada tayangan qiraah di televisi, ia langsung duduk bersimpuh lalu menirukan suara qari di layar kaca. Ketika itu orangtuanya mengira anaknya hanya main-main saja. Bahkan terkadang Maya mengigau membaca Al-Quran layaknya seorang qariah.

Mendengar igauan cucunya itu, sang kakek yang kebetulan tidur bersamanya, kontak menangis. "Sub-hanallah, ini anak mengigaunya saja mengaji, lain dari pada yang lain, " kata kakeknya. Tahu Maya berbakat dalam seni baca Al-Quran, ayahnya mendidik anak sulungnya itu tehnik membaca Al-Quran yang benar.

Dengan sabar, Adnan Ya’kub menurunkan keahliannya dalam hal qiraah sab’ah (tujuh jenis qiraah) kepada anaknya tercinta. Latihan yang sangat disiplin itu ternyata tidak sia-sia. Ketika usianya menginjak tujuh tahun, Maya telah menguasai qiraah sab’ah, sehingga berhasil meraih juara I Musabaqah Tilawatil Quran tingkat Nasional di Jambi pada 1997 untuk kategori anak-anak. Lalu suara emasnya direkam dalam sebuah album qiraah anak-anak.

Selain itu, ternyata Maya juga gemar lagu-lagu shalawat. Kebetulan orangtuanya memiliki koleksi album shalawat cukup banyak, sehingga Maya dapat belajar dengan leluasa. Setelah cukup lancar, ia meluncurkan sebuah album shalawat. Kebetulan, Habib Husein Alaydrus -- produser sebuah perusahaan rekaman -- tengah mencari artis yang cocok untuk menyanyikan lagu-lagu Ummu Kultsum.

Habib Husein Alaydrus pernah ikut serta dalam perekaman album shalawat Nur Muhaammad SAW dan Ziarah Rasul yang dibawakan oleh Haddad Alwi. Suatu hari, Habib Husein menerima sebuah kaset qiraah Maya, dan langsung tertarik. Ketika menjalani tes rekaman, ternyata Maya mampu melantunkan lagu-lagu Ummu Kultsum.
"Pertama kali bikin album, saya grogi. Tapi saya senang, dan seru," tutur Maya. Akhirnya, dalam waktu relatif singkat, pada 1999 sebuah album shawalat, Cahaya Rasul 1, berhasil dirilis. Ketika itulahsuara Maya banyak terdengar di radio dan televisi, apalagi memasuki bulan Ramadhan.

Sejak itu nama Mayada dikenal luas sebagai penyanyi cilik untuk lagu-lagu shalawat, sejajar dengan Sulis, Wafiq Azizah, dan lain lain. Maya tak pernah khawatir bersaing, sebab baginya persaingan harus dilihat secara positif sebagai fastabiqul khairat (berlomba dalam kebaikan). Bahkan ketika mengikuti MTQ, Maya sering minta sekamar dengan Wafiq Azizah.

Setelah album Cahaya Rasul 1, setiap kali menyambut Ramadhan, Maya selalu merilis album shalawat. Hingga sekarang sudah terbit 14 album, terdiri dari sembilan album Cahaya Rasul, tiga kompilasi dengan artis lain, dan dua lagi karet qiraah dan shalawat.. Sejak itu Maya sering diundang menggelar konser di berbagai kota-kota besar, termasuk tawaran konser di luar negeri. Beberapa waktu lalu ia menggelar konser di Kualalumpur dan Hongkong.

Ada penggemar yang mengirim surat, ada pula yang berkunjung ke rumah. Tapi, ada penggemar yang unik: bertandang ke rumah membawa oleh-oleh sekeranjang mangga. Tentu keluarganya senang. Tapi, ada yang bikin sedih. Dalam setiap konser, ada penggemar yang berlebihan dengan menarik-narik bajunya, menungguinya di depan rumah (bahkan sampai bermalam di teras), memanjat pagar rumah, atau membaca puisi di depan rumah.
Tapi, yang paling bikin sedih Maya ialah ulah para pembajak yang mencuri album shalawatnya. Praktis, semua albumnya selalu dibajak sehingga ia banyak merugikan. "Baru seminggu masternya keluar, kaset bajakannya sudah beredar," katanya sedih.

Umi Mayada

Nama Panggilan: Maya
anggal Lahir : Bitung, 20 Oktober 1990
Ayah : Adnan Ya'qub Limbong

Ibu : Sunarti Yusuf
Posisi : Sulung dari 3 bersaudara
Pendidikan : SD Al-'Asyiratussyafi'iyah
SMP Islam Al Azhar Bintaro
Kelas 2 Arab 1 MAN 4 Model Jakarta
Hobi : Baca Buku Agama

Prestasi :
Juara 1 MTQ Nasional Tartil Quran Jambi
Juara 1 MTQ se-DKI Jakarta 1 juz+tilawah 2005-2006
Juara 1 MTQ Nasional 1 juz + tilawah Kendari 2006
Album : Empat Belas album (Album Cahaya Rasul 1-9 dan Album Cahaya

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Elf Coupons